Kamis, 22 November 2012

menggapai sukses hidup dalam pandangan islam


 menggapai sukses hidup dalam pandangan islam

nabi saw mengajarkan kita untuk berdo'a dengan do'a," Robbana atina fiddunya hasanah wafil akhiroti hasanah waqina adzabannar,".yang artinya: "Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia,dan kebaikan di akhirat dan jagalah kami dari siksa api neraka".jadi sukses hidup dalam pandangan islam yaitu dapat menggapai fiddunya hasanah wafil akhiroti hasanah, keselamatan di dunia dan kebahagian (selamat di akhirat) dan dalam menggapai keselamatan di dunia tentunya dengan taat menjalankan perintah alloh dan berusaha menjauhi segala larangan-larangan alloh.tidak sedikit di jaman sekarang orang yang ingin meraih kebahagiaan di dunia dengan melakukan segala cara-cara yang di larang oleh hukum agama dan juga tidak di betulkan menurut hukum negara dan hukum adat. orang kebanyakan mengartikan kebahagian adalah dengan terbebasnya dari segala permasalahan dan ujian.itu adalah pemikiran yang salah karena dunia adalah tempat ujian dan cobaan, dan tempatnya kebahagian adalah ada dalam ujian dan cobaan,contonya saat kita menghadapi tes ujian di sekolah.dan ternyata hasil dari ujian itu kita dinyatakan berhasil lulus dan mendapat peringkat lagi dan rasa bahagia itu tak bisa di gambarkan dan tak bisa di bayar dengan materi,itu sebagai contoh kecilnya. dalam al-qu'an alloh berfirman yang artinya,"demi masa.sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasehati agar menaati kebenaran dan saling menasehati agar menetapi kesabaran."(Q.S Al-Ashr: 1-3) islam mengajarkan kepada kita dalam menggapai kebahagian (sukses hidup) didunia dan di akhirat sesuai dengan firman alloh dalam surat al-ashr 1-3 di atas bahwa "sesungguhnya manusia itu ada dalam kerugian kecuali orang yang beriman dan yang beramal saleh yang saling wasiatan atau saling menasehati dalam menaati kebenaran dan kesabaran." semoga kita di masukan kedalam golongan orang yang beriman dan yang beramal soleh yang saling menasehati dalam ketaatan kepada alloh swt. amin........ sumber http://petualang-web.blogspot.com/2012/04/menggapai-sukses-hidup-dalam-pandangan.html#ixzz2Cw9xODTH Follow us: petualangweb on Facebook

sumber : http://petualang-web.blogspot.com/2012/04/menggapai-sukses-hidup-dalam-pandangan.html

CARA HIDUP SUKSES DUNIA AKHIRAT

Kebahagiaan dan kesuksesan adalah suatu keadaan yang selalu dicari dan menjadi dambaan setiap mahluk di muka bumi yang bernama manusia. Dalam pencarian itu dapat dikatakan setiap gerak, usaha dan langkah diupayakan. Seluruh waktu dicurahkan bahkan tidak jarang jiwa dan raga sekalipun dikorbankannya untuk mendapatkannya. Hanya sayang sekali, sejarah juga menunjukkan bahwa tidak semua manusia mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan. Banyak anak manusia yang tersesat di jalan, gagal bahkan tidak sedikit terperosok ke dalam lubang kehancuran.

Apa sebenarnya kesuksesan dan kebahahagiaan itu? Selama ini kesuksesan itu lebih banyak dilihat sebagai suatu keadaan atau konsep saja, padahal sebenarnya kesuksesan itu adalah sebuah proses perjalanan dari pengalaman dan keahlian seorang anak manusia.

Kesuksesan adalah sejumlah kebiasaan yang harus dilakukan dengan baik, sabar serta dibutuhkan waktu dan pengorbanan. Karena kebiasaan dan penerapannya itulah yang akan menentukan keberhasilan seseorang, baik dalam kaitannya dengan status sosial, kedudukan, maupun keahliannya dalam melakukan tugas.

Dengan demikian 9 Kebiasaan agar manusia dapat menjadi sukses adalah:

a. Berusaha mencapai keunggulan,
b. Tentukan Tujuan,
c. Buat Rencana,
d. Susun Prioritas,
e. Konsentrasi (fokus),
f. Manajemen Waktu,
g. Berjuang melawan Diri Sendiri,
h. Pandai berkomunikasi,
i. Berfikir positif.


A. BERUSAHA MENCAPAI KEUNGGULAN
Kebiasaan ini merupakan salah satu yang terpenting dari sepuluh kebiasaan manusia sukses. Berusaha mencapai keunggulan adalah berusaha dengan tekun dan terus menerus guna mencapai keunggulan di dalam hidup.
Hal ini mengandung pengertian selalu berusaha untuk menjaga perkembangan diri, dengan meningkatkan kualitas keimanan, ahlak, hubungan dengan manusia dan memanfaatkannya untuk mewujudkan misi hidupnya.

Kebiasaan berusaha mencapai keunggulan dalam hidup terdiri atas 3 Aspek Penting, yaitu:

Pertama: Selalu Berusaha Untuk Meningkatkan Keimanan;
Iman merupakan faktor yang sangat menentukan. Faktor ini diperoleh dengan menjalin hubungan dengan Allah SWT secara terus menerus. Jika kita memiliki hubungan kuat dengan Allah SWT dan tingkat keimanan tinggi maka kita dapat mewujudkan misi hidup kita secara efektif. Keimanan sesorang dapat bertambah atau berkurang. Ia akan bertambah dengan ketaatan serta ibadah serta akan berkurang dengan kelalaian dan kealpaan.

Kebiasaan berusaha untuk mencari Keunggulan ini dapat menyebabkan seseorang memperoleh kebaikan dan hidayah yang lebih daripada hari sebelumnya. Allah telah mengisyaratkan hasil yang akan diperoleh seseorang jika ia berusaha untuk mencapai keunggulan keimanan ini.

Orang orang yang berjihad untuk mencari keridhaan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami (al – Ankabut 69)

Perumpamaan nafkah orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada setiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan ganjaran bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Maha Luas karunia Nya lagi Maha Mengetahui (al Baqarah 261)

Hadis Kudsi:
“Barang siapa mendekat kepadaKu satu jengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya satu hasta, Barang siapa mendekat kepadaKu satu hasta, maka Aku akan mendekat kepadanya satu depan, Barang siapa datang kepadaKu dengan berjalan kaki, maka Aku akan mendatanginya dengan segera. Barang siapa menyebut Ku dalam sekelompok orang, maka Aku akan menyebutnya dalam kelompok orang yang lebih baik dari kelompok mereka.”

Hambaku selalu mendekat kepada Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan menjadi pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, menjadi kakinya yang dia dia gunakan untuk berjalan, menjadi tangannya yang dia gunakan untuk menangkap. Jika ia minta kepada Ku, maka Aku akan memberinya, dan jika dia meminta perlindungan kepada Ku maka Aku akan melindunginya.”

Pada dasarnya perjalanan hidup seseorang manusia sangat terkait dengan aspek keimanan ini. Jika kehidupan manusia tidak dibangun di atas aspek ini maka kehidupannya tidak akan berarti.

Allah menggambarkan kondisi orang-orang yang tidak memenuhi kehidupannya dengan aspek keimanan dalam firmanNya:

Katakanlah apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan kufur terhadap perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak akan mengadakan penilaian bagi amalan mereka pada hari kiamat (al Khafi 103-105)

Sejalan dengan ini YM Abu dalam salah satu makalahnya (Menjadi Lebih Bahagia Dengan Menjalankan Ajaran Islam) menyatakan bahwa: “…Harapan kita sebenarnya hanya satu, yatu: marilah kita berlomba lomba untuk mencintai Tuhan di atas segala-galanya. Mencintai Tuhan berarti mencintai semua ketetapannya dan ketentuan Tuhan. Lebih kongkrit lagi, mencintai Tuhan harus diwujudkan dengan mengikuti sunnah Rasul Nya. Sebab dalam Al Qur’an Allah Berfirman: “katakanlah (kepada mereka hai Muhammad). Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosamu”.

Kedua: Selalu berusaha untuk meningkatkan keahlian, pengetahuan dalam bidang tertentu, produktifitas, optimalisasi dan efektifitas dalam pekerjaan atau profesi kita.

Seorang manusia yang tidak mau berusaha untuk mencapai keunggulan dalam pekerjaannya, tidak mengubah etos kerja dan produktifitasnya dan tidak mau berusaha untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi yang ada di dalam dirinya, ia akan tetap berada pada posisi tertentu, tidak akan mengalami kenaikan jabatan, tidak dapat meningkatkan penghasilannya. Sebaliknya seseorang yang memiliki jiwa luwes, gesit dan selalu berusaha untuk memperoleh yang lebih baik, maka ia akan selalu belajar, berusaha menyempurnakan pekerjaan dan meraih prestasi, selalu mencari peluang dan memperkuat faktor-faktor yang dapat meningkatkan produktifitasnya.

Ketiga: berusaha untuk meningkatkan hubungan positif dengan orang lain.

Aspek ini merupakan permasalahan penting di dalam kehidupan manusia. Jika hubungan antara sesama manusia kita positif dan menyenangkan, maka kehidupan kita akan menjadi lebih produktif dan menyenangkan.

Tidaklah heran jika hubungan dengan sesama manusia itu merupakan hal terpenting dalam agama Islam, bahkan merupakan substansi dari agama. Juga tidaklah heran jika ahlak yang mulia dalam berinteraksi dengan orang lain merupakan satu sifat yang dapat menyebabkan seseorang manusia akan mendapatkan kedudukan yang tinggi, yaitu bersama dengan orang-orang yang jujur dan dekat dengan Rasulullah. Hadist: Orang yang paling dekat tempat duduknya diantara kalian dengan tempat dudukku di hari kiamat adalah orang yang paling baik ahlaknya. (Riwayat Tarmidzi).

YM Abu (dalam Makalahnya, “Berlomba-lomba menyempurnaka n Keislaman Kita”) mensitir Fatwa YM Ayahanda Guru yang berbunyi ”..Kalau perilaku tidak dipelihara, ia akan menghancurkan, memporakporandakan, membawa kita kepada neraka dan hambluminannas akan hancur, yang akan merusak pula habluminallah, karena hablumminallah dan habluminnas berpengaruh satu sama lain timbal balik…”.

Suatu pekerjaan dapat diganti dengan pekerjaan lain tetapi keluarga dan kerabat tidak dapat diganti. Dalam kaitan dengan usaha untuk mencapai keunggulan dalam aspek hubungan dengan sesama manusia ini, ada sebuah Hadist yang menyatakan “ Bergaulah dengan manusia dengan cara yang kamu harapkan, mereka juga menggunakannya ketika bergaul dengan kamu”.

Selanjutnya YM Abu menyatakan: “…sejak dahulu Ayah telah berkata dan berfatwa: jagalah selalu mulutmu, jangan berbicara yang lain selain daripada mengaggungkan dzikrullah atau memuji Allah SWT, memuliakan Rasulullah dan sega guru-guru kita, dan jika berjata, katakanlah yang bermanfaat, yang kreatif, jangan utarakan syakwasangka, gunjuing, irihati dendam kesumat, jangan lepaskan mulut engkau begitu saja yang akan menggores tajam dan melukai saudaramu kesana kemari, menikam kesana kemari dan akhirnya merusak masyarakatmu sendiri.”.

Kebiasaan berusaha mencapai keunggulan beserta ketiga aspeknya merupakan kebiasaan yang paling penting menuju pribadi yang sukses. Jika kita berusaha membentuk, melakukan dan melatihnya maka kehidupan kita akan berputar 180 derajat dan dapat kita wujudkan kebahagiaan dan kesuksesan yang diharapkan.

Kebahagiaan menurut orang bijak memiliki tiga sumber yang ada di dalam kehidupan manusia yaitu : Ridha Allah (berusaha mencapai kenggulan dalam aspek Iman); Melakukan pekerjaan secara sempurna dan Menyelesaikan segala urusan satu persatu; Membantu orang lain dengan cara menjaga etika dalam bergaul, berbuat baik kepadanya, mengorbankan sebagian waktu, usaha dan harta untuk kepentingannya.

B. TENTUKAN TUJUAN
Macam Tujuan dilihat dari sumbernya: Tujuan Ketuhanan, Tujuan Sosial dan Tujuan Individual
Tujuan ketuhanan ditentukan Allah SWT dengan maksud mewujudkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Tujuan Sosial merupakan penerapan dari tujuan pertama yang ditentukan oleh tuntutan zaman dan Tujuan Individual adalah yujuan yang ditentukan seseorang untuk dirinya sendiri.

C. SUSUN PRIORITAS
Yang dimaksud dengan menyusun prioritas adalah menyusun sejumlah tujuan, tugas dan pekerjaan, dimulai dari yang paling penting sehingga akan dapat diwujudkan tujuan-tujuan itu dalam waktu yang diberikan kepadanya. Waktu merupakan materi yang sangat mahal.

Kebiasaan menyusun prioritas harus dilakukan setiap hari. Ada dua macam prioritas :

1. prioritas pertama adalah prioritas yang bersifat tetap yaitu yang berkaitan dengan aspek ibadah.
2. prioritas kedua adalah prioritas yang bersifat tidak tetap yang dapat berubah yang berkaitan dengan pekerjaan dan sosial.

D. BUAT RENCANA
Secara singkat yang dimaksud dengan membuat rencana adalah meletakkan tujuan-tujuan kita dalam sebuah program kerja yang dapat dilaksanakan serta menentukan langkah-langkah yang dapat membantu menentukan tujuan. Menyusun rencana menjadikan kita siap untuk menentukan langkah selanjutnya.

E. KONSENTRASI
Konsentrasi adalah memusatkan perhatian pada tugas, tanggung jawab atau pekerjaan yang ada di hadapan serta berusaha melaksanakannya terus menerus sehingga benar-benar sampai pada tingkatan terakhir. Hambatan yang dapat menggangu konsentrasi diantaranya tidak adanya motivasi atau dorongan tidak adanya keahlian yang dibutuhkan, rendahnya tingkat kesabaran. Allah SWT memerintahkan kepada orang-orang muslim untuk bersabar dan menguatkan kesabaranya.

F. MANAJEMEN WAKTU
Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran (al-Ashr : 1-3).

Dua nikmat yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia yaitu kesehatan dan waktu luang. Waktu berjalan dengan cepat seperti berjalannya awan. Kita tidak dapat berbuat apa-apa selain memanfaatkan dan memfungsikannya dengan baik atau membiarkannya berlalu begitu saja.

Bagaimana menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat menyebabkan waktu terbuang.
1. Pelajari tujuan-tujuan, rencana dan prioritas,
2. Letakkanlah tujuan-tujuan pada sebuah rencana periodik,
3. Buatkanlah daftar pekerjaan (kegiatan) yang akan dilakukan setiap hari,
4. Tutuplah semua jalan (hal) yang dapat memalingkan anda,
5. Manfaatkanlah waktu-waktu yang ada (tersisa),
6. Janganlah anda selalu berpasrah pada hal-hal yang bersifat mendesak,
G. BERJUANG MELAWAN DIRI SENDIRI.

“ Orang yang sukses adalah orang yang mengarahkan keinginannya, dan bukan orang yang menjadi budak keinginannya” (Perkataan orang bijak).

“Orang yang dapat mengalahkan nafsunya lebih hebat daripada orang yang dapat menaklukkan sebuah kota” (ungkapan India).

Berjuang melawan diri sendiri adalah berusaha secara terus menerus untuk mengalahkan, menaklukkan, mengendalikan dan membiasakan diri untuk menghadapi sejumlah tanggung jawab, berpegang teguh pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai serta sabar dalam menghadapi kewajiban-kewajiban yang ada. Kebiasaan ini membutuhkan adanya proses pendidikan dan usaha yang sungguh-sungguh karena sifat manusia tidak hanya cenderung kepada sifat malas saja, tetapi juga selalu memerintahkan kepada kejahatan. Firman Allah SWT “ Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan” (S. Yusuf:53).


Bagaimana berjuang melawan diri sendiri :

1. Jadilah orang yang efektif dalam manajemen konflik dengan musuh utama anda (musuh utama manusia adalah setan).
2. Jadilah orang yang mampu mengatur konflik antara diri anda dengan musuh kedua anda dengan baik. (musuh kedua adalah diri anda sendiri).
3. Mendidik Jiwa : diantara cara-caranya diantaranya adalah Muraqabah(kontrol diri), Mujahadah (bersungguh-sungguh), Muhasabah (Introspeksi diri) dan taubat.


H. KEPIAWAIAN BERKOMUNIKASI
Seorang Profesor Amerika, Thomas Harrel (1986) di Universitas Stanford menyebutkan adanya keterkaitan antara sukses dalam kerja dengan proses komunikasi dalam kehidupan manusia. Kajian ini menemukan bahwa diantara standar kesuksesan terpenting adalah sifat terbuka dan inklusif dalam masyarakat. Hal ini ditentukan oleh tiga faktor :

1. pribadi yang terbuka dan fleksibel,
2. pribadi yang suka berbicara kepada orang lain, senang bekerja sama dengan mereka dan meyakinkan mereka,
3. pribadi yang suka kepemimpinan dan pengaruh atas orang lain.

Kajian ini menunjukkan Kesuksesan Hidup hanya sebagian kecil bergantung kepada keahlian kerja atau profesi yang dikuasainya yaitu sekitar 15 % sedangkan bagian besar 85 % bergantung pada keahlian berkomunikasi.

Sifat-sifat dan akhlak berikut merupakan dasar yang tepat dalam mebangun keahlian komunikasi :

1. bekerja demi mewujudkan cita-cita yang tinggi dan besar dalam kehidupan,
2. memberikan perhatian terhadap urusan umum dan tidak terfokus ada urusan pribadi saja,
3. kredibilitas yang tinggi,
4. bijak, hati-hati dan terbuka pada orang lain,
5. sabar dan mampu menampung orang lain,
6. menjadi teladan,
7. berani dan berkepribadian kuat,
8. semangat dan hangat pada orang lain,
9. mengahrgai dan memperhatikan urusan orang lain,
10. bertindak normal, wajar dalam berkata dan bekerja,


I. BERFIKIR POSITIF
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak mengahdapi berbagai kejadian yang mungkin negative atau kurang mengenakkan. Berfikir positif adalah mencari hal-hal positif dan baik dari peristiwa yang kita alami dan melupakan hal yang negatif.
Berfikir positif sangat penting di dalam kehidupan manusia karena dengan berfikir positif anda dapat mengubah hal-hal yang sulit menjadi produktif dan bermanfaat, serta menggunakannya untuk mewujudkan tujuan-tujuan anda dalam hidup ini. Sebaliknya dengan berfikir negatif akan membawa anda kepada kemurungan, kesedihan dan frustasi.

Contoh: Gelas yang setengahnya terisi dan setengahnya kosong
Orang yang berfikir positif: akan menjawab setengahnya penuh
Orang yang berfikir negative akan menjawab setengahnya kosong.

Ini adalah konsep simbolis tentang cara panda manusia terhadap sesuatu. Sebagian memandang dengan pandangan optimis sedangkan sebagian yang lain melihat dengan
pandangan pesimis.


sumber : http://meraih-kesuksesan-1991.blogspot.com/2011/12/cara-hidup-sukses-dunia-akhirat.html

Rabu, 21 November 2012

etika bisnis dalam islam

Latar Belakang Kegagalan yang paling terasa dari modernisasi yang merupakan akibat langsung dari era globalisasi adalah dalam bidang ekonomi. Kapitalisme modern yang walaupun akhirnya mampu membuktikan kelebihannya dari sosialisme, kenyataannya justru melahirkan berbagai persoalan, terutama bagi negara-negara Dunia Ketiga (termasuk negara-negara Muslim) yang cenderung menjadi obyek daripada menjadi subyek kapitalisme. Dikaitkan dengan kegagalan kapitalisme Barat di negara-negara Muslim tersebut, kesadaran bahwa akar kapitalisme bukanlah dari Islam kemudian membangkitkan keinginan untuk merekonstruksi sistem ekonomi yang dianggap “otentik” berasal dari Islam. Apalagi sejarah memperlihatkan bahwa pemikiran ekonomi, telah pula dilakukan oleh para ulama Islam, bahkan jauh sebelum Adam Smith menulis buku monumentalnya The Wealth of Nations. Di samping itu, Iklim perdagangan yang akrab dengan munculnya Islam, telah menempatkan beberapa tokoh dalam sejarah sebagai pedagang yang berhasil. Keberhasilan tersebut ditunjang oleh kemampuan skill maupun akumulasi modal yang dikembangkan. Dalam pengertiannya yang sangat umum, maka bisa dikatakan bahwa dunia kapitalis sudah begitu akrab dengan ajaran Islam maupun para tokohnya. Kondisi tersebut mendapatkan legitimasi ayat al-Qur’an maupun sunnah dalam mengumpulkan harta dari sebuah usaha secara maksimal. Dengan banyaknya ayat al-Qur’an dan Hadis yang memberi pengajaran cara bisnis yang benar dan praktek bisnis yang salah bahkan menyangkut hal-hal yang sangat kecil, pada dasarnya kedudukan bisnis dan perdagangan dalam Islam sangat penting. Prinsip-prinsip dasar dalam perdagangan tersebut dijadikan referensi utama dalam pembahasan-pembahasan kegiatan ekonomi lainnya dalam Islam sebagai mana pada mekanisme kontrak dan perjanjian baru yang berkaitan dengan negara non-muslim yang tunduk pada hukum perjanjian barat. Pada dasarnya etika (nilai-nilai dasar) dalam bisnis berfungsi untuk menolong pebisnis (dalam hal ini pedagang) untuk memecahkan problem-problem (moral) dalam praktek bisnis mereka. Oleh karena itu, dalam rangka mengembangkan sistem ekonomi Islam khususnya dalam upaya revitalisasi perdagangan Islam sebagai jawaban bagi kegagalan sistem ekonomi –baik kapitalisme maupun sosialisme-, menggali nilai-nilai dasar Islam tentang aturan perdagangan (bisnis) dari al-Qur’an maupun as-Sunnah, merupakan suatu hal yang niscaya untuk dilakukan. Dengan kerangka berpikir demikian, tulisan ini akan mengkaji permasalahan revitalisasi perdagangan Islam, yang akan dikaitkan dengan pengembangan sektor riil. Pengertian Etika Bisnis Dalam Islam Definisi Etika Etika itu sendiri merupakan salah satu disiplin pokok dalam filsafat, ia merefleksikan bagaimana manusia harus hidup agar berhasil menjadi sebagai manusia (Franz Magnis-Suseno :1999) Etika (ethics) yang berasal dari bahasa Yunani ethikos mempunyai beragam arti : petama, sebagai analisis konsep-konsep mengenai apa yang harus, mesti, ugas, aturan-aturan moral, benar, salah, wajib, tanggung jawab dan lain-lain. Kedua, pencairan ke dalam watak moralitas atau tindakan-tindakan moral. Ketiga, pencairan kehidupan yang baik secara moral (Tim Penulis Rasda Karya : 1995) Menurut K. Bertens dalam buku Etika, merumuskan pengertian etika kepada tiga pengertian juga; Pertama, etika digunakan dalam pengertian nilai-niai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Kedua, etika dalam pengertian kumpulan asas atau nilai-nilai moral atau kode etik. Ketiga, etika sebagai ilmu tentang baik dan buruk Menurut Ahmad Amin memberikan batasan bahwa etika atau akhlak adalah ilmu yang menjelaskan arti yang baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat. Definisi Bisnis Kata bisnis dalam Al-Qur’an yaitu al-tijarah dan dalam bahasa arab tijaraha, berawal dari kata dasar t-j-r, tajara, tajran wa tijarata, yang bermakna berdagang atau berniaga. At-tijaratun walmutjar yaitu perdagangan, perniagaan (menurut kamus al-munawwir). Menurut ar-Raghib al-Asfahani dalam al-mufradat fi gharib al-Qur’an , at-Tijarah bermakna pengelolaan harta benda untuk mencari keuntungan. Menurut Ibnu Farabi, yang dikutip ar-Raghib , fulanun tajirun bi kadza, berarti seseorang yang mahir dan cakap yang mengetahui arah dan tujuan yang diupayakan dalam usahanya. Ayat Bisnis Dalam Al-Qur’an 1. Al-Baqarah : 282 "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang di antara kamu menuliskannya dengan benar. Janganlah penulis menolak untuk menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya, maka hendaklah dia menuliskan. Dan hendaklah orang yang berutang itu mendiktekan, dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya, dan janganlah dia mengurangi sedikit pun daripadanya. Jika orang yang berutang itu orang kurang akalnya atau lemah (keadaanya), atau tidak mampu mendiktekan sendiri, maka hendaklah walinya mendiktekannya dengan benar. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi laki-laki di antara kamu. Jika tidak ada saksi dua orang laki-laki, maka boleh seorang laki-laki dan dua orang perempuan di antara orang-orang yang kamu sukai dari para saksi yang ada, agar jika ada yang seorang lupa maka yang seorang lagi mengingatkannya. Dan janganlah saksi-saksi itu menolak apabila dipanggil. Dan janganlah kamu bosan menuliskannya, untuk batas waktunya baik utang itu kecil maupun besar. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah, lebih dekat menguatkan kesaksian, dan lebih mendekatkan kamu kepada ketidakraguan, kecuali jika hal itu merupakan perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu jika kamu tidak menuliskannya. Dan ambillah saksi apabila kamu berjual beli, dan janganlah penulis dipersulit dari begitu juga saksi. Jika kamu lakukan yang demikian, maka sungguh, hal itu suatu kefasikan pada kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu". 2. An-Nisaa : 29 "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu". Allah SWT melarang hamba-hamba-Nya yang mukmin memakan harta sesamanya dengan cara yang bathil dan cara mencari keuntungan yang tidak sah dan melanggar syari'at seperti riba, perjudian dan yang serupa dengan itu dari macam-macam tipu daya yang tampak seakan-akan sesuai dengan hukum syari'at tetapi Allah mengetahui bahwa apa yang dilakukan itu hanya suatu tipu muslihat dari sipelaku untuk menghindari ketentuan hokum yang telah digariskan oleh syari'at Allah. Allah mengecualikan dari larangan ini pencaharian harta dengan jalan perdagangan (perniagaan) yang dilakukan atas dasar suka sama suka oleh kedua belah pihak yang bersangkutan. 3. At-Taubah : 24 "Katakanlah jika Bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasulnya dan dari berjihad di jalan Allah maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusannya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik" Allah SWT memerintahkan orang-orang mukmin menjauhi orang-orang kafir, walaupun mereka itu bapak-bapak, anak-anak, atau saudara-saudara mereka sendiri, dan melarang untuk berkasih saying kepada mereka yang masih lebih mengutamakan kekafiran mereka daripada beriman. 4. An-Nur : 37 "Bertasbih dan bertahmidlah Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak pula oleh jual beli dari mengingat Allah dan dari membayar zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (dihari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang" Allah SWT berfirman menceritakan tentang hamba-hamba-Nya dan memperoleh pancaran nur iman dan takwa di dada mereka, bahwa mereka itu tekun dalam ibadahnya, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan selalu beri'tikaf di dalam masjidbertasbih, bertahmid dan bertahlil. Mereka sekali-kali tidak tergoda dan tidak akan dilalaikan dari ibadah itu, kegiatan yang mereka lakukan untuk mencari nafkah, berusaha dan berdagang (berniaga). Mereka itu benar-benar cakap membagi waktu di antara kewajiban ukhrawi dan kewajiban duniawi, sehingga tidak sedikitpun tergesr amal dan kewajiban ukhrawi mereka oleh usaha duniawi mereka. 5. Fatir : 29 "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi" Allah SWT berfirman tentang hamba-hamba-Nya yang mukmin yang selalu membaca kitab Allah dengan tekunnya, beriman bahwasanya kitab itu adalah wahyu dari sisi-Nya kepada Rasul-Nya dan mengerjakan apa yang terkandung di dalamnya seperti perintah shalat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Allah karuniakan kepadanya untuk tujuan-tujuan yang baik yang membawa ridha Allah dan restu-Nya, menafkahkan secara diam-diam tidak diketahui orang lain atau secara terang-terangan, mereka itulah dapat mengharapkan perdagangan (perniagaan) yang tidak akan merugi dan akan disempurnakanlah oleh Allah pahala mereka serta akan ditambah bagi mereka karunia-Nya berlipat ganda. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri amal-amal baik hamba-hamba-Nya yang sekecil-kecilnya pun. 6. As-Shaff : 10 "Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab pedih?" 7. Al-Jum’ah : 11 "Dan apabila mereka melihat perdagangan atau permainan, mereka segera menuju kepadanya dan mereka tinggallah engkau (Muhammad) sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah , "Apa yang ada di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perdagangan," dan Allah pemberi rezeki yang terbaik". Kesimpulan a. Islam mengatur agar persaingan di pasar dilakukan dengan adil, sehingga seluruh bentuk transaksi yang menimbulkan ketidakadilan dilarang, yaitu: b. Talaqqi rukban dilarang karena pedagang yang menyongsong di pinggir kota akan memperoleh keuntungan dari ketidaktahuan penjual dari daerah pinggiran atau kampung akan harga yang berlaku di kota. Mencegah masuknya pedagang desa ke kota ini (entry barrier), akan menimbulkan pasar yang tidak kompetitif. c. Mengurangi timbangan atau sukatan dilarang, karena barang dijual dengan harga yang sama untuk jumlah yang lebih sedikit. d. Menyembunyikan barang cacat karena penjual mendapatkan harga yang baik untuk kualitas yang buruk. e. Menukar kurma kering dengan kurma basah dilarang, karena takaran kurma basah ketika kering bisa jadi tidak sama dengan kurma kering yang ditukar tersebut. f. Menukar satu takaran kurma kualitas bagus dengan dua takar kurma kualitas sedang dilarang, karena setiap kualitas kurma mempunyai harga pasarnya. g. Transaksi Najasy dilarang, karena si penjual menyuruh orang lain memuji barangnya atau menawar dengan harga tinggi agar orang lain tertarik. h. Ikhtikar dilarang, karena bermaksud mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi. i. Ghaban Fahisy dilarang, karena menjual di atas harga pasar.

sumber : http://share-we-lah.blogspot.com

Senin, 19 November 2012

lapis PP

Kue lapis PP enak dimulut kenyang diperut.
Harga terjangkau.
Hubungi no d bawah ini.
089624842096.
Dijamin memuaskan.
Kami menerima pesanaan 24 jam.
Alamat: jalan raya sukabumi cianjur,pulau aer.

Selasa, 13 November 2012

cara hidup suskses

ada cara yang lebih efektif untuk hidup sukses 1.rajin berusaha,jangan bilang tidak bisa sebelum mencoba 2.jangan bilang tidak tau sebelum bertanya. 3.katakan iya untuk segala hal positif. 4.jangan lewatkan shalat fardu 5.banyakin shalat dhuha. 6.banyakin shalat tahajud. 7.2T1S, 8.ambil kesempatan terbaik selagi ada 9.banyakin doa 10.lakukan semuanya dengan ikhlas
cara hidup sukses